40 Tahun Lalu Dicuri untuk Pembuktian Cinta, Buku Milik Museum Richard Wagner Kini Dikembalikan

Buku tersebut berjudul “Frederick the Great and German Literature” oleh Heinrich Pröhle, Berlin 1872. Yang hilang sekarang tiba-tiba muncul lagi.

Dec 15, 2022 - 23:00
40 Tahun Lalu Dicuri untuk Pembuktian Cinta, Buku Milik Museum Richard Wagner Kini Dikembalikan
Tampak depan Museum Richard Wagner. (Getty Images)

NUSADAILY.COM – BAVARIA – 40 tahun lalu, orang tak dikenal mencuri buku sejarah dari perpustakaan Wahnfried, yang kini menjadi Museum Richard Wagner di Bayreuth. Sekarang dia mengembalikannya.

Bagi Museum Richard Wagner di kota Bayreuth, negara bagian Bavaria, Jerman, ini adalah hadiah pra-Natal yang tak terduga, seperti yang dinyatakan dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari Bild, sekitar 40 tahun lalu, orang tak dikenal mencuri sebuah buku yang ditandatangani oleh Richard Wagner pada Agustus 1876 dari perpustakaan Wahnfried (yang saat ini menjadi museum).

BACA JUGA : Selandia Baru Akan Melarang Generasi Muda Merokok!

Buku tersebut berjudul “Frederick the Great and German Literature” oleh Heinrich Pröhle, Berlin 1872. Yang hilang sekarang tiba-tiba muncul lagi.

Richard Wegner adalah seorang komponis musik romantik berpengaruh Jerman, pakar teori musik, dan penulis, namun paling terkenal melalui karya operanya.

Pencurian buku berlatar belakang kisah cinta

“Sekarang pencuri yang melanggar hukum telah mengembalikan jarahannya melalui perantara karena penyesalan di kemudian hari,” ujar pihak museum.

BACA JUGA : China Tuntut AS Atas Pelanggaran Kontrol Ekspor di WTO

Latar belakang pencurian, ternyata ada kisah cinta di balik pencurian itu. Pencurian buku adalah ‘ujian keberanian yang dipertanyakan sebagai bukti cinta’.

Apakah ujian keberanian bukti cinta bagi pencuri itu berhasil membawa kesuksesan tidak diungkapkan oleh pihak museum.

Museum tidak mengungkapkan identitas pelaku, terutama karena tuntutan hukum lebih lanjut atas masalah tersebut tidak mungkin dilakukan, karena tindakan menyebarkan identitas sekarag dilarang oleh undang-undang.

Sebaliknya, museum senang bahwa buku bertanda tangan Richard Wagner sudah kembali. Tempat buku tersbut memang sudah seharusnya di Wahnfried Library.(jrm1/lal)