4 Proyek Untuk Lindungi Jakarta dari Banjir

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ada tiga hal yang perlu diselesaikan untuk menangkal banjir di Jakarta. Jika itu tidak diselesaikan, maka sampai kapanpun Jakarta akan banjir.

4 Proyek Untuk Lindungi Jakarta dari Banjir
Foto: Presiden Jokowi meminta proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) dilanjutkan untuk mencegah banjir rob. (dok Dinas SDA Jakarta)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ada tiga hal yang perlu diselesaikan untuk menangkal banjir di Jakarta. Jika itu tidak diselesaikan, maka sampai kapanpun Jakarta akan banjir.

Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Jawa Barat, Jumat (23/12) lalu. Tiga hal yang dimaksud yakni, pertama, normalisasi 13 sungai di Jakarta, kedua melakukan manajemen pemompaan, dan ketiga percepatan pembangunan tanggul laut, atau bahkan tanggul raksasa (giant sea wall).

Jokowi menambahkan, proyek sodetan Ciliwung ke BKT juga harus diselesaikan. Ia menekankan, siapapun yang menjabat gubernur, 3 hal ini mesti dilakukan.

"Banjir di Jakarta untuk siapapun gubernurnya harus konsisten selesaikan normalisasi, 13 sungai di Jakarta. Kemudian manajemen pemompaan yang ada di waduk-waduk di Jakarta. Lalu tanggul laut ataupun yang lebih gede lagi giant sea wall harus diselesaikan," papar Jokowi.

Sejumlah infrastruktur memang tengah dibangun oleh pemerintah untuk menangkal banjir di Jakarta. Infrastruktur yang dibangun itu untuk mengendalikan air dari hulu hingga hilir. Berikut daftarnya:

1. Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan bendungan kering atau dry dam. Bendungan ini dibiarkan tak terisi air hingga turunnya hujan.

Fungsi dari bendungan ini untuk menampung air sementara yang kemudian dialirkan ke Sungai Ciliwung. Melalui bendungan ini, debit air yang disalurkan bisa dikontrol.

Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PUPR Bob Arthur Lambogia menjelaskan, untuk mengendalikan banjir di Jakarta, pemerintah menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di sisi hulu. Kehadiran bendungan ini untuk mengurangi debit air yang masuk ke Sungai Ciliwung.

"Yang sudah diresmikan kemarin, Pak Presiden meresmikan Ciawi dan Sukamahi. Jadi dia akan bekerja terintegrasi bahwa waduk yang kita bangun, Cimahi-Sukamahi dia akan mengurangi supply debit air yang masuk ke Sungai Ciliwung," katanya kepada detikcom, Kamis (29/12/2022).

2. Normalisasi Sungai Ciliwung

Saat ini, normalisasi yang sudah berjalan sekitar 16 km dan masih menyisakan sekitar 17 km. Menurut Bob, normalisasi ini masih terkendala soal pembebasan lahan.

"Ciliwung yang sudah ditangani, dinormalisasi ada kurang lebih 16 km, yang belum ditangani ada 17 km, terutama daerah hulu yang sering kalau ada hujan sedikit mengalami genangan ya daerah-daerah situ. Itu terkendala masalah banyak pemukiman di sana," ujarnya.

3. Sodetan Ciliwung

Pemerintah juga membangun sodetan Ciliwung untuk mengendalikan banjir di Jakarta. Sejatinya, proyek ini baru rampung Agustus tahun depan, tapi akan dipercepat.

"Mudah-mudahan kita bisa selesaikan di bulan-bulan April 2023. Kontraknya sampai Agustus tapi kita lakukan percepatan di lapangan, April kalau nggak salah. Dia bisa mereduksi 60 m3 per detik. Jadi lumayan kita alihkan air yang menuju ke Manggarai kita sudah buang 60 m3," ungkapnya.

4. Tanggul Pantai

Di sisi hilir, pembangunan tanggul pantai dilakukan untuk mengatasi banjir rob. Pembangunan tanggul ini sendiri dilakukan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kementerian PUPR sendiri mendapat jatah pembangunan sepanjang 11 km di mana saat ini yang sudah selesai sekitar 3,7 km. Pihaknya menargetkan tanggul pantai sepanjang 11 km ini rampung di 2024.

Tanggul pantai yang dibangun setinggi 4,8 m. Sementara, pasang tertinggi air laut setinggi 1,9 m. Jadi, tanggul ini mencegah air masuk ke daratan. Pembangunan tanggul ini menerapkan sistem klaster di mana di belakang tanggul dilengkapi polder hingga pompa untuk memompa air dari darat ke muara atau laut.

"Pengendalian banjirnya terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai dari Bendungan Sukamahi dan Ciawi, normalisasi Sungai Ciliwung, sodetan Sungai Ciliwung ke KBT, pembangunan pompa Sentiong sampai pada tanggul laut yang sedang dibangun," jelasnya.

(roi)