33 Mahasiwa ITB Lakukan Riset untuk Pengembangan Pariwisata Geopark Ijen Banyuwangi

Institute Teknologi Bandung (ITB) akan melakukan riset dan pemetaan dalam pengembangan pariwisata Geopark Ijen, Banyuwangi. Sebanyak 33 mahasiswa pascasarjana studi Teknik Geologi akan merencanakan kegiatan di Geopark Ijen.

Jan 23, 2023 - 17:56
33 Mahasiwa ITB Lakukan Riset untuk Pengembangan Pariwisata Geopark Ijen Banyuwangi
Ilustrasi (Shutterstock/mumememories)

NUSADAILY.COM – BANYUWANGI – Institute Teknologi Bandung (ITB) akan melakukan riset dan pemetaan dalam pengembangan pariwisata Geopark Ijen, Banyuwangi. Sebanyak 33 mahasiswa pascasarjana studi Teknik Geologi akan merencanakan kegiatan di Geopark Ijen.

BACA JUGA : DKPP Tolak Laporan Dugaan Kecurangan Rekrutmen Panwascam...

Kepala Prodi Pascasarjana Teknik Geologi ITB, Mirzam Abdurrachman memilih Geopark Ijen karena keunikan geologi Banyuwangi. Tempat ini dinilai memiliki keunikan karena terdapat gunung api fosil berdampingan dengan gunung yang masih aktif.

Ditambah, fenomena api biru alias blue fire juga menjadi daya tarik satu satunya di dunia. Selain itu juga ada potensi mineral ekonomi seperti yang ada di kawasan di Kecamatan Pesanggaran.

“Banyuwangi ini punya geologi unik yang tidak dimiliki di tempat lain di Indonesia. Selama seminggu kami akan menyisir dari selatan Banyuwangi hingga ke perbatasan utara hingga kami mendapatkan histori geologi yang lengkap. Bagaimana Ijen dibentuk dari awal hingga bagaimana kemunculan blue fire satu satunya di dunia,” kata Mirzam, dikutip dari beritajatim.

Beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya pengabdian dan penelitian, laboratorium kuliah lapang. Mirzam juga menhelaskan mengenai program geotrip dan geowisata, konferensi geologi dan geowisata internasional, hingga membuat laboratorium vulkanologi penunjang 2 gunung aktif, laboratorium mineral ekonomi, dan laboratorium geotermal.

“Kami bersama tim dan mahasiswa ke sini dalam rangka kuliah lapangan untuk mendukung geowisata di sini. Bagaimana mengembangkan wisata di sini juga jadi tempat belajar batuan alam yang dinamis,” kata Mirzam.

Nantinya, juga akan dirangkai pembelajaran geologi untuk siswa di sekolah sekaligus melakukan mitigasi bencana.

“Pengabdian mahasiswa juga akan diisi dengan melakukan pembelajaran geologi di sekolah dan mitigasi bencana untuk pelajar,” ujarnya.

Harapannya, hasil dari riset dan pengabdian masyarakat bisa jadi bahan edukasi geowisata yang inklusif bagi semua wisatawan. “Kami ingin setelah pengabdian ini akan ada laboratorium yang inklusif, sehingga masyarakat awam yang tidak bisa merasakan langsung geologi Geopark Ijen dapat belajar di sana,” harap Mirzam.

BACA JUGA : Kisah Mistis Pria di Banyuwangi soal Kakek Tua-Nenek Cantik...

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fietiandani menyampaikan apresiasi kepada ITB yang terus mendukung pengembangan Geopark Ijen. Menurutnya, sejauh ini mereka banyak membantu Geopark Ijen yang saat ini telah resmi diusulkan oleh Dewan Unesco Global Geopark untuk pengesahan sebagai Unesco Global Geopark.

“Terima kasih ITB, karena sudah melakukan banyak hal untuk Banyuwangi sejak 2017. Mulai melakukan riset dan bentuk dukungan lainnya hingga Geopark Ijen memasuki tahapan usulan pengesahan dari Dewan Unesco Global Geopark,” kata Ipuk.

Saat ini Dewan UNESCO Global Geopark (UGG) telah bersepakat mengusulkan secara resmi Geopark (taman bumi) Ijen untuk disahkan sebagai UGG. Pada sidang di hadapan lebih dari 73 pengamat dan perwakilan lebih dari 20 negara anggota, Ijen bersama enam geopark lain dari berbagai belahan dunia diusulkan untuk ditetapkan sebagai UGG baru.(ris)