3,2 Juta Keluarga Ikut Jadi Penerima Bansos dan BLT PKH

Penerima bansos sembako dan BLT PKH bertambah. Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bansos pangan dan PKH kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) rampung sebelum Lebaran 2023.

Apr 16, 2023 - 15:12
3,2 Juta Keluarga Ikut Jadi Penerima Bansos dan BLT PKH
Bansos sembako dan BLT PKH cair (Foto: Shutterstock)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Penerima bansos sembako dan BLT PKH bertambah. Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bansos pangan dan PKH kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) rampung sebelum Lebaran 2023.

Dari data tersebut, Kemensos menambah lagi jumlah alokasi KPM menjadi total 4,5 juta penerima. Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R Djoemadi pihaknya ditugaskan kembali oleh Kemensos untuk menyalurkan di tahap pertama kepada 1,1 juta KPM untuk 83 kabupaten/kota di Indonesia.

Namun Faizal menyebutkan penambahan data KPM yang diterima belakangan akan mulai dibayarkan setelah Lebaran atau H+3 karena waktu yang mepet.

"Hal ini untuk mengantisipasi mudik, libur nasional, karena jika dipaksakan tetap dilakukan penyaluran tidak akan efektif,” katanya.

Sebanyak 4,5 juta KPM tersebut dialokasikan lebih banyak lagi dari yang semula 83 kabupaten/kota termasuk wilayah 3T, namun menjadi 514 kota/kabupaten, yang tersebar di seluruh daerah.

Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R Djoemadi pihaknya ditugaskan kembali oleh Kemensos untuk menyalurkan di tahap pertama kepada 1,1 juta KPM untuk 83 kabupaten/kota di Indonesia.

"Dari 1,1 juta KPM, kita mendapatkan penambahan total menjadi 3,1 juta, hampir 3,2 juta KPM. Sampai hari ini sekitar 80% tersalurkan. Kita masih punya waktu maksimal dua minggu untuk menyelesaikan yang 3,2 juta KPM ini,” katanya dilansir dari Antara, Sabtu (15/4/2023).

Faizal mengatakan pihaknya melakukan pembaruan dalam teknologi perekaman data penerima bansos, yaitu menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk memastikan keakuratan data.

“Berdasarkan pengalaman pada 2022, saat itu kita terpaksa melakukan pengulangan perekaman data yang cukup masif. Karena ternyata perekaman data khususnya yang foto rumah kurang akurat. Jadi baik kualitas fotonya, akurasi fotonya, dan geo tagging-nya itu kurang akurat. Perekaman ulang ini cukup memakan waktu dan biaya,” katanya.

Dengan bantuan penggunaan teknologi AI, Faizal optimistis data yang diterima akan jauh lebih akurat.

Selain memanfaatkan teknologi AI, untuk mempercepat penyaluran bansos Pos Indonesia menambah jumlah petugas juru bayar dan memperpanjang waktu pelayanan agar KPM dapat menerima haknya sebelum Lebaran.

(roi)